Simbah meninggal

Siang ini barusan aku ym-an sama Pak Eko (ex CD petakumpet) untuk menanyakan ‘Apakah Goen sudah meninggal?’ karena setiap aku beli koran SUARA MERDEKA pada hari Minggu, komik strip Punokawan-nya (Goen: ilustrator SM) sudah tidak pernah ada lagi. Ternyata Pak Eko tak tahu meskipun domisilinya ada di Semarang. Selang bebarapa menit kemudian ada sms masuk dari kakakku:  Rif, mbah meninggal.Hari ini, 20 menit yll.

Inna liLLAHi wa inna ilayhi raji’uun…

Banyak sekali kenanganku bersama simbah dari kecil hingga sampai aku sudah lulus kuliah. Waktu masih SMA beliau masih rajin membaca Al-Qur’an setiap habis Maghrib. Dan ketika kondisinya agak kritis di rumah sakit, aku pernah membacakannya Al-Qur’an, dan dia tersenyum menutupkan matanya, aku sempat terkejut kukira simbah sudah tidak ada, sampai-sampai aku menghentikan membaca Al-Qur’an. Tapi tiba-tiba simbah membuka matanya dan berkata “Teruskan baca Al-Qur’an-nya”

Begitu juga setiap aku pulang ke Jepara, aku selalu menyempatkan menginap di rumah simbah menemaninya tidur. Aku pernah sampai takut ketika melihat tubuhnya putih sekali, seakan memendarkan cahaya putih dalam kegelapan, aku takut kukira pagi nanti simbah akan tiada. Ternyata paginya masih baik-baik saja dan tersenyum.

Semenjak kepergian ibu, kondisi simbah semakin tak menentu. Mungkin karena dulu ibu selalu datang tiap habis maghrib untuk menjenguknya, atau sekedar menyuapinya sambil curhat, dan aku berada di situ sehingga makannya sangat lahap tidak seperti biasanya. Tapi setelah 5 Mei 2007, ibu tidak  pernah lagi ada di sampingnya untuk selamanya. Terakhir aku menjenguknya, simbah tak ingat siapa aku, yang diingat hanya nama kakek sama ibuku. Tapi ketika namaku disebut, akhirnya simbah ingat dan terus-terusan menyebut namaku sambil nangis karena teringat bahwa aku adalah anak dari ibu yang selalu merawatnya.

Kini simbah menyusul kakek dan ibu untuk menghadap panggilan ilahi, dan aku tidak berada di sampingnya untuk terakhir kalinya sama seperti waktu dulu ibu meninggal. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, dan seluruh dosa-dosanya diampuni, dilapangkan dan diterangkan quburnya serta besok di hari kiamat ditempatkan Allah di Jannatunna’im, amien…. Selamat Jalan Mbah, cucumu akan selalu mendo’akanmu.

Lebaran tahun ini mungkin akan menjadi lebaran yang kelam bagiku…. Hiks…

Tags:

3 Responses to “Simbah meninggal”

  1. Joni Balbo Says:

    ikut berbela sungkawa sodara..

    semoga beliau semua diampuni dosanya dan ditempatkan di sisi terbaikNya, amien…

  2. el Says:

    turut berduka cita, semoga amal ibadahnya diterima Alloh SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. amin

  3. Sri Says:

    Turut berduka cita atas berpulangnya simbah tercinta. Mg amal ibadahnya diterima Allah SWT. Ada yg pergi psti akan ada yg datang pula

Leave a comment