help…!!help…!!herpes…!!

husny_herpes

 

Foto di atas adalah fotoku pada tahun 2002 untuk sebuah persyaratan masuk STAN. Ceritanya bermula saat aku mengikuti persiapan SPMB di Neutron Jogja, lalu pulang ke Jepara untuk mengurusi segala macam kelulusan SMA. Sialnya pas mau balik ke Jogja 3 hari lagi, sesuatu terjadi pada mataku. Dikira cuman “timbilen” tapi hari berikutnya malah membengkak, panas dan seolah ada beban berat di mataku. Ketika diperiksakan ke dokter umum, dia malah menyarankan ke dokter spesialis kulit saja, karena aku terkena Herpes di sekitar mata. Dan lagi-lagi sial, dokter yang dituju ternyata sedang dinas di suatu tempat, padahal sebentar lagi aku harus kembali ke Jogja.

 

Tiba-tiba saja aku teringat anggapan orang Jawa terhadap penyakit Herpes yang pernah dialami kebanyakan orang. Mereka menganggapnya terkena “antu” alias tersentuh hantu, atau diguna-guna, istilah bule yang ada di Jepara adalah Black Magic, atau apalah pokoknya yang berhubungan dengan itu. Aku pun ngomong berterus terang keada ibuku bahwa ini adalah “antu”. Ibuku langsung teringat pada seorang kyai (aku lupa namanya) dan paginya aku ke sana bersama ibuku. Sampai rumahnya ternyata hanya ketemu santrinya, katanya sang kyai sedang tidak ada di rumah, beliau sedang memberi makan kuda di sebelah masjid. Akhirnya aku dan ibuku langsung mencari kyai, namun sebelum ke sana, sang santri memberikan bungkus plastik berisi minyak goreng yang bercampur garam. “Tolong ini dikasihkan kyai” katanya. Aduh apaan nih, buat minyak rambut kudanya apa?

 

Tak terlalu sulit untuk menemukan kyai, terlihat dia sedang menggsok-gosok tubuh kuda di kandangnya di sebelah masjid. Saat bertemu, sang kyai tahu apa yang sedang kualami. Beliau berkata bahwa aku terkena “antu semut” Busyet! Apaan tuh antu semut? Di kandang kudanya aku disuruh berdiri menghadap kiblat, lalu beliau komat-kamit membaca sholawat lalu meludahi mataku beberapa kali! Blah! Setelah itu sang kyai menanyakan “Apakah kamu dikasih sesuatu oleh santriku?” “Apakah ini?” kata ibuku membawa plastik minyak goreng. “Iya” jawab sang kyai, ibuku pun memberikannya. Lalu sang kyai berdoa sebentar lalu meludahi minyak goreng itu dan berkata “Ini dioleskan di sekitar matamu rutin sebelum tidur ya” Heee???!!!! Itu ternyata obat to?

 

Sampai di Jogja teman-temanku pada penasaran dengan plastik berisi minyak goreng yang aku bawa. “Jangan ngeledek, ini obat tauk! Nggak usah diketawain! Aku tularin kapok! Ini Herpes lo!” Malamnya setelah diolesi, lalu tidur, terasa ada banyak semut yang bergerak bolak-balik di kelopak mataku. Aku pun terbangun dan mengaca, tapi nggak ada apa-apa, lalu aku tinggal tidur lagi, terasa ada semut yang berkeliling di kelopak mataku lagi! Dalam hati berkata “Hmmm…pantas namanya antu semut”

 

Tapi tiap hari ada perkembangan, mataku yang lebam hampir nggak bisa melek, perlahan bisa melihat, dan bengkak-an di sekitarnya perlahan kempes. Namun yang terlihat adalah aku seperi habis dalam perkelahian. Kemana-mana dilihat dan dicurigai orang, bahkan saat bikin SKKB (Surat Keterangan Kelakuan Baik) ditanyai polisi terus “Ini benar bukan habis kelahi? kalo habis kelahi nggak bisa bikin SKKB lo!” “Iya Pak benar! Mau saya tulari apa kalo nggak percaya?!”

 

Bahkan disaat mau foto, temen-temenku mempermainkanku

“Hus kamu mau foto?”

“Iya kenapa?”

“Kamu mau fotomu terlihat keren nggak? Tapi syaratnya kamu harus tutup mata, dan ini agak sakit sedikit”

“Emang pas aku merem mau diapain?”

“Ditonjok mata yang satunya lagi, habis nanggung sih…Biar sekalian gitu….Huahahaha…”

 

Habis ujian SPMB kebetulan aku main ke rumah temenku. Aku melihat ada yang aneh di daerah sekitar leher belakangnya. Aku pun bertanya “Itu apaan toh? Antu bukan?” dia bertanya balik “Loh kok kamu tau antu? Jangan-jangan matamu yang kayak panda itu…?” “Iya ini bekas antu” Dia langsung memperlihatkan bagian punggungnya (ini cowok lo) “Masih mending cuman mata doang, aku sampai punggung, neeeh…” Aku pun menimpali “Enak gundulmu, mending punggung, yang lain masih bisa gerak, konsentrasi kan pusatnya kepala, aku nggak bisa apa-apa tauk! Antu semut menggerayangi mataku!” dia langsung menyahut “Antu semut? Aku kena antu geni, panas banget pas diobati” Aku lalu bertanya lagi “Pake diludahin nggak?” “Iya, banyak, jorok banget…!!” “Sama…!!! Huahahahaha” kami berdua pun tertawa.

 

Aku nggak mau suudlon, dan nggak tau apakah penyakit ini adalah sebuah guna-guna agar aku gagal SPMB atau apa, tapi yang jelas benar-benar sangat mengganguku dalam persiapan SPMB. Apalagi pas ujian, aku berada di bawah kipas angin, aw mataku terasa perih saat kena angin dikit, sehingga kemana-mana tangan kiriku selalu memegang tisu untuk menutupi mataku, baik saat nulis, saat belajar, saat makan, ah pokoknya sangat mengganggu deh. Soalnya kalau langsung ditutup dengan plester dan kapas, air (entah nanah atau air) selalu keluar tak terbendung dari mata, jadi tanganku harus siap mengantisipasi dan selalu ganti tisu lagi. Kasian banget ya? Kalau saja benar ini adalah guna-guna atau klenik-klenikan, nggak usah gitu-gituan lagi deh!. Susah tauk ngatasinya! Toh, Allah nggak akan meridloi perbuatan itu baik di dunia maupun di akherat. Mau mengguna-guna aku lagi? Jangan deh, bukannya nggak takut, tapi aku sudah terlalu capek dan sabar menghadapinya dengan tersenyum. Karena cerita kegagalanku pada SPMB berikutnya lebih seru lagi daripada ini!

 

Ah, kenapa dulu aku nggak make’ penutup mata satu aja ya? Kan kerenan dikit….

Tags: ,

5 Responses to “help…!!help…!!herpes…!!”

  1. devilfruit Says:

    wah wah
    sampeyan pernah ikut tes STAN segala tho mas..
    katanya nggak mau jadi PNS
    piye?
    😀

  2. buahiblis Says:

    hoho.. padahal kalo ketrima mungkin sekarang kita bisa sekantor ya..

  3. icut Says:

    koe saiki neng endi????
    085743102846

  4. CITS-UGM « No Time for Nggombal Says:

    […] Dan sialnya saat balik ke Jepara untuk kelulusan, aku terkena herpes di mata (lihat postingan https://husnimuarif.wordpress.com/2009/10/29/help-help-herpes/) Kembali ke Jogja, lalu ujian SPMB ke Semarang dengan segudang penderitaan dan penyakit herpes di […]

Leave a reply to icut Cancel reply